WASPADA DBD (Demam Berdarah Dengue)

Gambar Ilustrasi

Menurut World Health Organization (WHO) dilaporkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan lebih dari 8 kali lipat, dari 505.000 kasus menjadi 4,2 juta kasus pada tahun 2019. Selain itu, laporan angka kematian akibat demam berdarah juga mengalami peningkatan dari 960 kasus meningkat menjadi 4.032 kasus selama tahun 2015. Kasus DBD di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan tahun 2020 mencapai 108.303 kasus dengan kasus kematian mencapai 747 orang.

Memasuki bulan pancaroba di Kabupaten Berau, kasus DBD mengalami kenaikan, dimana pada bulan desember 2021 sebanyak 34 orang dirawat di RSUD dr Abdul Rivai dan naik di bulan januari 2022 dengan jumlah pasien yang di rawat di RSUD dr Abdul Rivai sebanyak 57 orang.

Melihat data di atas, tentu saja kita perlu mengetahui lebih dalam apa itu Demam Berdarah Dengue? Apa penyebab dan bagaimana tanda dan gejalanya? Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya.

  1. Pengertian Demam Berdarah Dengue:

Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes Albopictus. Dimana nyamuk jenis ini bersarang di tempat-tempat yang berisi air tawar dan jernih seperti bak penampungan air, kaleng bekas, bak mandi dan lain-lain. Nyamuk ini umumnya menggigit pada waktu siang dan sore hari.

  • Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue:

Situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue akan muncul dalam jangka waktu 4 – 10 hari setelah digigir nyamuk Aedes aegypti atau Aedes Albopictus pertama kali.

Berikut adalah tanda dan gejala secara umum dari penyakit DBD:

  1. Demam (Temperatur bisa mencapai 400 C).
  2. Nyeri kepala.
  3. Sakit atau nyeri pada tulang, otot, dan sendi.
  4. Muncul ruam pada kulit.
  5. Mual disertai dengan muntah.
  6. Kurang nafsu makan.
  7. Adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening.
  8. Bisa muncul perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

Biasanya tanda dan gejala di atas akan membaik dalam waktu satu minggu. Di periode ini biasanya penderita maupun orang tua pasien akan lengah karena menyangka penyakit ini sudah sembuh. Padahal, ada kemungkinan gejala berkembang menjadi parah yang berisiko membahayakan nyawa. Keadaan ini dinamakan dengan DBD parah dan sindrom syok dengue.

Jika tanda dan gejala di atas telah muncul sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda. Akan dilakukan sejumlah pemeriksaan fisik dan wawancara medis. Umumnya akan dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium.

  • Pengobatan Demam Berdarah Dengue:

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pengobatan DBD, walaupun hingga kini belum ada pengobatan sfesifik untuk mengatasi DBD. Adapun pengobatan demam berdarah adalah:

  1. Mencegah dehidrasi dengan banyak minum air putih.
  2. Istirahat total, bedrest bila perlu.
  3. Selalu menjaga kebersihan mulut dan gigi, jangan menyikat gigi terlalu keras dan sebaiknya gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
  4. Makan teratur, gunakan porsi kecil-kecil 3 hingga 5 jam sekali.
  5. Bila demam dan nyeri, komsumsi obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan.
  6. Hindari makan dan minum yang memperberat mual, seperti: makanan bersantan, pedas, dan kopi.
  7. Jika keluhan tidak berkurang segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat.
  8. Pencegahan Demam Berdarah Dengue:
  9. Untuk membasmi sarang nyamuk, lakukan langkah 3 M (Menguras penampungan air, mengubur, dan mendaur ulang barang bekas).
  10. Tempat penampungan air ditutup rapat.
  11. Menaburkan abate atau bubuk larvasida  di penampungan air yang sukar dikuras.
  12. Semprot lingkungan Anda dengan gas fogging.
  13. Ventilasi di rumah dipasangi kawat anti nyamuk.
  14. Menggunakan krim anti nyamuk yang mengandung DEET atau N-diethylmetatoluamide, tapi jangan gunakan krim mengandung DEET ini pada anak usia di bawah 2 tahun.
  15. Saat tidur menggunakan kelambu.

PKRS RSUD dr. Abdul Rivai

dediarpandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.